07 November 2009

Cara Buang Kulit Jeruk Pada Manifold

Selesai kupas kem, materi Kohar alias korek harian lanjut ke yang lain. Kali ini menyoal lubang transfer dan buang di kepala silinder.
Sebab kalau modif balap biasanya lubang porting digedein. Tujuannya agar aliran gas bakar makin lancar.

Nah, untuk Kohar tak perlu seperti itu. “Nggak sampai bikin lubang tambah gede. Cukup diampelas sampai bagian yang tadinya mirip kulit jeruk jadi halus,”

 Caranya sederhana dan bisa dilakukan manual. Sediakan ampelas dua lembar. Satu ukuran 220 (agak kasar), satu lagi ukuran 400 ( halus).

Mulai dengan gesek secara merata di seluruh permukaan dari lubang transfer dan buang menggunakan ampelas kasar.
Penggunaan ampelas kasar cukup sampai kulit jeruk hilang. Dilanjut dengan amplas halus untuk meratakan.
Lakukan, sampai permukaan yang diampelas benar-benar rata dan rapi. Kalau diraba akan terasa licin. Terasa beda dengan sebelum diampelas.

Kelar pengampelasan, head boleh langsung dicuci menggunakan bensin.
“Tujuannya, mengusir semua bekas ampelasan. Soalnya kalau tersisa bahaya. Bisa masuk ke mesin,”

Buat yakinin kotoran lari semua, bisa gunakan bantuan angin kompresor. “Lakukan sampai kering dan bersih. Baru dipasang kembali,”

Gampang, Kan?

Trik Pangkas Kem

Praktek pangkas kem, tidak semudah itungan teorinya. Salah sedikit aja, pangkasan akan gagal.
Dampaknya, kem tidak bisa dimanfaatkan lagi. Sayang, kan?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebelum melakukan pangkasan. Paling utama, psikologis mekanik dalam kondisi bagus.
“Karena butuh ketelitian, konsentrasi tinggi dan ketenangan,” jelas Andika Bintang Budaya, alias Gandhoz, instruktur teknik Hartomo Mechanical Training Center (HMTC), Jakarta.

Jangan lupa mengetahui diameter lingkar kem bawah, yang akan dipangkas.
“Itu bekal untuk melihat apakah pangkasan sudah sama antara sisi kanan dan kiri. Kan tinggal diukur dari titik tengah. Kalau panjang sebelah, berarti nggak sama,”
tambah Adriansyah

sarannya mulailah gerinda dari titik buka menuju titik tutup yang sudah ditentukan. Soal menentukan titik buka dan tutup sudah dijelaskan di "CARA MUDAH PANGKAS KEM"

Jelas cara gerinda juga nggak boleh sembarang. Harus konstan dan bolak-balik. Pegang bagian ujung kem pakai dua tangan dan jangan sampai goyang.
“Sabar, sedikit-demi sedikit. Jangan langsung dalam. Kalau memakai gerinda biasa, tekanan tangan harus konstan dan tidak boleh berubah.
Biar ketebalannya juga sama,” ingat Gandhoz lagi.

Makanya disarankan untuk memakai alat khusus yang sudah ada pegangannya. Sehingga tidak hanya mengandalkan perasaan tangan mekanik.
“Kalau alat khusus lebih gampang,” tambah Gandhoz.

Soal alat khusus, salah satu contohnya punya Adriansyah. Itu sudah ditulis Em-Plus di edisi 321 halaman 8.
Alat itu memudahkan, apalagi buat pemula. Karena, tidak perlu repot pegangkem secara stabil pake tangan.

Kalau manfaatkan gerinda tangan biasa, ada teknik mudah. sebelumnya dibawa dulu ke tukang bubut.
Minta pangkasin bagian samping kanan-kiri dari lingkaran bawah kem.
“Cukup 0,5 mm. Nggak usah terlalu banyak. Sebagai pegangan. Bubutan bentuk disesuaikan dengan lingkaran bawah kem,”

Baru dilanjut pangkasan gerinda sendiri. Bubutan di sisi kanan dan kiri jadi acuan. Bagian pantat bawah, tinggal dipapas dengan ketebalan yang disamakan.
Agar profil kem nggak berubah,

Agar aman, enaknya gerinda ada dua macam. Satunya dilapisi ampelas agak kasar. Sementara satunya dilapisi ampelas kain yang halus untuk finishing.
“Biar lebih bagus, batu gerinda diganti aluminium. Akan lebih halus dan rata permukaanya. Baru di sisi yang buat gerinda ditempelin amplas halus,”

Cara Mudah Pangkas Kem

Nah, kali ini cara super praktis yang jauh lebih simpel.
Bisa dimulai dengan langsung memangkas kem secara rata guna mengubah tinggi angkatan klep (lift).

Soal cara dan hal yang perlu diperhatikan dalam pangkas kem, bisa disimak. “Bedanya, karena cara ini tidak perlu itung-itungan,
pangkasnya sedikit demi sedikit dulu dan harus rata benar. Bisa mulai dari 0,3 mm, lalu cek dulu,” jelas Adriansyah,

Cara ngeceknya, bisa amati dari perubahan posisi buka dan tutup klep yang dirasakan dari gigi sproket keteng.
Pasti titik buka dan tutup klep jadi berubah maju mendekati garis TMA (Titik Mati Atas),

Bentar-bentar. Tau enggak gimana posisi buka dan tutup klep dilihat dari gigi sproket kem atau biasa disebut gigi sentris.
Begini, puter gigi sentris searah jarum. Sampai terasa glek kayak berhenti, itu artinya posisi buka. Bisa dilihat juga pada posisi rocker-arm yang terlihat menekan.

Diterusin lagi muter, nanti akan terasa glek lagi. Itu artinya klep nutup. Bisa dilihat posisi rocker-arm narik balik alias mulai bebas.

Menurut Adri, panggilan akrab Adriansyah. Kalau posisi buka jadi maju 2 mata dan yang nutup maju antara 1 sampai 1,5 mata, ke arah garis TMA,
berarti pangkasan bisa dirasa cukup (gbr. 1). “Kalau dicek masih kurang, bisa pangkas lagi.
Biasanya sih, pangkasan antara 0,3 mm sampai 0,5 mm,”

Kenapa gitu? “Kalau nambahnya lebih dari 2 mata, takutnya lift terlalu tinggi. Buat harian tak perlu,”

Alasan kenapa harus ada selisih minimal 0,5 sampai 1 mata antara klep buka dan tutupnya, karena kalau berada pada angka yang sama, klep nutup terlalu cepat.
“Makanya minimal selisih 0,5 sampai 1 mata,”

Soal olahan gigi sentris, Adri juga punya cara simpel lain untuk kohar. “Tanpa pangkas kem, cukup ubah lubang baut gigi sentris,” ujarnya.

Caranya begini. Lubang baut dikikir kira-kira 0,3 mm-0,5 mm. Lubang satu ke arah bawah, satunya lagi ke arah atas. “Posisi geseran juga antara 2 mata saat klep buka dan 1,5 mata saat klep nutup,”

Ubahan itu akan jitu dongkrak putaran bawah. “Tenaga atas tetap. Beda dengan ubahan lift kem yang bikin tenaga atas ikut bagus. Tapi untuk harian, cukup,”

Tapi, kalau mau cara ini, enggak bisa dipaduin dengan ubahan kem. “Malah enggak pas, karena perubahan memang enggak sesuai. Salah satu aja. Terapin yang paling gampang buat korek harian,”

01 November 2009

Batasan Kem Harian

Korek harian (kohar), sah-sah saja korek kem. Bisa dipangkas atau diganti dengan kem modif. Tapi tentu tidak ekstrem seperti halnya di balap. 
Kohar perlu dipikirkan ketahanan untuk harian. Lagian, komponen pendukung lain masih standar,

Olah kem, langkah pertama tentukan dulu tinggi angkatan klep (lift). Tak perlu tinggi-tinggi. Makin tinggi lift, per-klep makin tertekan. Dipake harian riskan boros per-klep, 

 Untuk patokan, Darojat kasih rumus. Tinggi lift cukup 30% x diameter payung klep in. Misal untuk Shogun 110, lift maksimal 30% x 25 mm = 7,5 mm.

Cara pangkasnya, setengah badan kem, yaitu pada bagian yang bawah atau yang gemuk, dikikis rata seluruh bagian. Misal 0,8 mm, maka pangkasan harus rata seluruhnya. Awas, jangan sekali-kali ubah bagian pucuk kepalanya.
Karena akan mengubah lube center (lb), 

Lho, apa itu lube center (LB)? Coba dibuka di situs Accelerated Motion Performance Product. Definisi LC adalah derajat dari titik mati atas menuju puncak bumbungan kem.
 

Lanjut ke pangkasan cari lift. Darojat kasih ilustrasi pangkas 0,8 mm pada kem Shogun 110. Hasilnya, lift jadi 6,6 mm. 
Tinggal hitung persamannya kalau mau pangkas lebih,

Lanjut ke durasi yang tidak butuh terlalu lama. Itu justru tidak efisien. Lagi-lagi, faktornya karena komponen lain tidak banyak berubah. 
“Cukup 300 derajat,”  

Untuk nentuin bukaan klep in, pakai rumus patokan durasi dibagi 2 dikurangi lube center (LC). Misal Yamaha Vega dengan LC = 102, ingin dicari dengan bukaan 300 derajat.
 Maka bukaan klep masuk adalah (300/2)-102 = 48 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas). Klep masuk menutup dicari dengan rumus durasi-180-bukaan in, atau 300-180-48. 
Ketemu angka 72 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). 

Untuk klep buang, tinggal dibalik. Buka 72 derajat sebelum TMB dan menutup 48 setelah TMA. Cara pangkasnya, kikis pinggang bagian atas ke arah kepala kem . 
Cukup disesuaikan. Dipangkas sedikit bertahap, lalu di cek sampai ketemu durasi yang diinginkan,\ Tapi harus tahu dulu posisi top atau TMA di kem.

Ingat, pangkasan juga harus rata dan sesuai profil kem. Kalau enggak sesuai dampak akan terasa. Pembakaran tidak sempurna. Mesin enggak njerit.
 Kerak juga banyak di ruang bakar,

Kemudian, untuk deteksi fungsi per klep, bisa dilakukan dengan menggerakan gigi sentrik .
 Rasakan saat diputer. Kalau dirasa ada hambatan, berarti per enggak main. Perlu diganti. Paham?

Patokan Kompresi Harian

Patokan kompresi korek harian alias kohar 4-tak, sudah pasti enggak bisa jor-joran. Alasan paling mendasar, soal bahan bakar yang digunakan. 
Motor kohar nggak mungkin pakai bensol. “Kalau nggak Premium, ya Pertamax. Oktan nggak terlalu tinggi. 
Kompresi tinggi dampaknya detonasi dan nggelitik,” jelas Ibnu Sambodo, begawan korek 4-tak Manual Tech.

Pakdhe, panggilan akrab Ibnu Sambodo, kasih ancer-ancer. Patokan kompresi jangan lebih dari 11 : 1. 
“Pangkasan total maksimal kira-kira 1 mm saja,” tambah mekanik Suzuki Hendriansyah Pennzoil itu.

Cara pangkas bisa berbagai macam. “Bisa pangkas blok antara 0,3 sampai 0,5 mm. “Demikian juga kepala silinder. Jangan lebih dari itu,” tambah Andika Bintang Budaya alias Gandhoz pengajar di sekolah mekanik HMTC.

Atau, bisa saja dengan mengurangi tebal paking blok dan head.
 Misal dari 0,6 mm diganti 0,3 mm. Lumayan bisa mendekin 0,3 mm. Baru kekurangannya ditambah lewat pangkasan. 

Kalaupun mau pangkas, mending pilih salah satu saja. Mau blok atau kepala silinder. 
“Jadi kalau mau distandarin lagi, tidak perlu ganti dua-duanya. Kan, yang satu bagian masih orisinal. Kalau blok yang dipangkas, cukup ganjal blok bawah dengan paking aluminium. Bisa standar lagi,” kata Pakdhe kasih tips. Bener juga, tuh.

Mengikuti ubahan itu, piston juga wajib kena pangkas. Agar posisinya sesuai perubahan blok dan head-nya. 
“Kan bentuk dan panjang ruang bakar sudah berubah. Kalau nggak diubah, piston akan nongol. Makanya, harus disesuaikan juga bentuknya,” tambah Pakdhe.

30 Oktober 2009

Piston Teflon

saya ulas sedikit kelebihan piston ini,
piston ini sebetulnya di kembangkan secara khusus untuk keperluan modifikasi balap motor motor standar yang turun di ajang road race .
setelah selama beberapa tahun belakangan ini di aplikasi oleh beberapa tim balap di ajang road race dan menunjukan hasil yang memuaskan
maka pabrikan memtuskan untuk memproduksinya secara masal. kalau anda sering membaca M+ pasti pernah mendengar berita tentang di kembangkannya piston ini.
tekhnologi piston ini selain menggunakan metal yang lebih baik dari dari piston stardar juga melapisi dinding piston dengan teflon sehingga gesekan piston dengan
dinding silinder menjadi lebih licin dan membuat gerakan piston jadi lebih enteng dan otomatis tarikan jadi lebih enteng .

kenapa saya bilang piston ini spek balap?
karena pada umumnya modifikasi standar pada mesin agar menjadi lebih bertenaga adalah dengan memapas head silinder hingga kompresi menjadi lebih padat di ruang bakar,
tapi kendalanya adalah setelan klep harus sangat besar agar batang klep tidak beradu dengan permukaan piston terlebih lagi kalau kita juga memodifikasi camshaft
hingga jarak durasinya menjadi lebih jauh, untuk solusinya biasanya permukaan piston di coak untuk memberi jarak main batang klep,
tapi kendalanya pemukaan kepala piston menjadi lebih tipis dan rentan bolong jika putaran mesin makin tinggi belum lagi suara berisik yang di hasilkan,
nah .... pabrikan piston teflon ini memberi solusi dengan membuat coakan pada permukaan piston sesuai jenis motornya dan membuat permukaan piston agak lebih tebal dari
ukuran standar tetapi dengan bahan yang lebih kuat dan lebih ringan.Efek samping? tidak ada sama sekali,
karena jelas kualitas piston ini jauh lebih bagus dari pada piston standar .

Kawin Silang Part

KAWIN SILANG HASIL GEMILANG
Suzuki Smash dan Yamaha Vega
Piston Shogun 110. Material kuat, pucuk piston lebih nongol

Kem Shogun 125, durasi lebih gendut

Pengapian Vega, tanpa limiter

Ingin meningkatkan performa motor, mesti perhatikan kualitas serta kekuatan komponen yang dipakai. Memang sih di pasaran sudah banyak dijual part kompetisi.
Tapi banderolnya tau sendiri, lumayan mencekik isi dompet. Paling parah, banyak merek aneh dan aspal (asli tetapi palsu) yang kualitasnya gak jelas.
Padahal, bisa kok mensubtitusi komponen orisinal motor sejenis yang kualitas dan kekuatannya sudah terbukti gemilang di arena balap.

PANAS TINGGI
Ambil contoh Suzuki Smash. Bebek pabrikan berlambang ‘S’ ini secara teknologi mesin lebih unggul dari saudara tuanya, Shogun 110.
Namun sayang, untuk dipakai balap beberapa komponennya gak tahan gesekan ekstrem, panas maupun kompresi tinggi.
Mengakalinya, “Bisa adopsi piston orisinal Shogun 110. Yang asli buatan Jepang, materialnya kuat dan tahan gebukan kompresi tinggi,”
Disamping kuat, pucuk piston juga lebih menonjol. Sehingga membantu mendongkrak kompresi.

Komponen lain Smash yang juga kadang enggak kuat menahan kompresi dan panas tinggi adalah klep. “Biasanya suka bengkok,”
Maklum umumnya motor berspesifikasi balap putaran mesinnya tingi serta pembakaran di ruang bakar lebih dahsyat.
Kalau buat harian sih gak majalah, eh, masalah. Jadi, sudah pasti panas yang dihasilkan lebih ‘gila’ ketimbang motor harian.
Nah, dulu para mekanik road race nasional sebelum menggunakan klep kompetisi seperti merek TK dan sebagainya, yang kerap dipakai adalah punya Shogun 110 atau 125 cc.

“Beberapa komponen Shogun, terutama yang 125 cc bisa saling tukar dengan punya Smash. Memang sih tidak persis banget, tapi bisa dipakai dan mudah untuk penyesuaiannya,” bilang Ibnu Sambodo.
Untuk klep, rata-rata yang sering digunakan adalah milik Shogun 125.

Bukan cuma klep saja, kem Shogun 125 juga bisa dipasang pula ke kepala silinder Smash.
“Durasi kem Shogun 125 memang lebih bagus buat diterapkan ke Smash. Karakter bukaannya lebih gendut sehingga pasokan bahan bakar bisa lebih banyak,”
Tetapi tentunya ada beberapa langkah penyesuaian yang mesti dilakukan.

Selain Smash, Yamaha Jupiter Z juga bisa diterapkan trik senada dengan mengandalkan beberapa komponen saudaranya, yakni Yamaha Vega.
Part Vega yang paling sering dicomot adalah komponen pengapian, mulai dari koil, CDI sampai pulser. “Soalnya CDI Vega tanpa limiter. Sehingga rpm mesin bisa tinggi,”
Buktinya, walau cuma pakai onderdil pengapian orisinal Vega di Jupiter Z pacuan Wawan Hermawan, Heri mampu mengantar Wawan jadi juara nasional kelas pemula.

Oh ya, menurut Heri beberapa komponen Jupiter Z juga ada yang gak kuat menerima gesekan dan panas ekstrem. Antara lain pelatuk klep.
“Sudah beberapa kali bantalan pelatuk klep asli terkikis dalam. Sehingga clearance klep sering berubah-ubah,” bebernya.
Sebab, umumnya di mesin kompetisi per klep diganti dengan yang lebih keras. Akibatnya angkatan klep jadi keras pula. Sehingga tekanan noken as terhadap bantalan kruk as jadi makin kuat.

Heri memprediksi lantaran bantalan pelatuk klep dibuat menyatu batang pelatuk. “Selain itu bahannya mungkin kurang kuat buat menerima tekanan keras,” ujarnya. Berbeda dengan punya Vega.
Bantalan pelatuk dibikin terpisah. Sehingga terlihat seperti tempelan. Bahannya juga terbuat dari baja kuat.
Heri yang sudah cukup lama menerapkannya di Jupiter Z pacuan Wawan mengaku tak pernah lagi mendapat kendala bantalan pelatuk cepat terkikis. Oh ya, pakai pelatuk klep Vega ke Jupiter Z tak perlu ada penyesuaian.

Tinggal plek!

29 Oktober 2009

Vega 2005 +140kpj

Spesifikasi:

1. Liner pake punya Jupiter Z oversize 100
2. Piston set pake TDR katanya bagus krn dilapis teflon (setau gw buat masak ok tuch)
3. Porting intake & out digedein plus dihalusin sebesar diameter klep ori vega r
4. Karbu direamer 1,5mm, PJ ganti 20, MJ ganti 100
5. Knalpot pake TDR 2 tone biar ga terlalu berisik
6. CDI pake BRT
7. Coil pake Blue Thunder
8. Per kopling pake TDR hard type
9. Gear depan 15, belakang 33
Berat badan gw 49kg & busyet dech tuch motor kaya mo terbang ke langit klo digeber...
Max speed yg pernah dapet 140 km/jam

Korekan Harian Thailand

Kohar (korek harian) Tiru Korek Thailand

Bukan zamannya lagi motor kencang identik dengan suara knalpot berkoar.
Apalagi sekarang banyak motor berisik ditilang polisi. Nah, lebih baik tidak berisik tapi masih tetap biasa diajak ngibrit.
Tiru saja trik dari Thailand yang ketat aturan polusi suaranya.


Siapapun pengguna knalpot racing di jalanan pasti kena tilang. “Itu fenomena yang terjadi di sini,” jelas Supat Tantanung,
bos TDR Thailand

Lalu bagaimana kencang tapi aman tanpa diburu polisi. Daripada macam penjahat atau koruptor yang selalu main kucing-kucingan. Nih caranya.

GANTI LEHER

Trik yang paling simpel diterapkan bikers Thai mengakali knalpot standar tapi tenaga meningkat. Tidak mengubah atau bobok silencer agar suara cempreng.
Kalau begini pasti ketahuan polisi.

Untuk itu hanya leher pipa buang yang diganti. Dibikin lebih besar atau tekukan lebih landai. Ini Em Plus jumpai di super market variasi Panom di Thai.
Banyak banget leher knalpot racing.

Kondisi seperti ini dirasa enak bagi pengguna Yamaha. Sebab leher knalpot bisa dilepas. Seperti di Jupiter-Z atau Scorpio.
Antara silencer dan leher memilii sambungan yang bisa dilepas. Tinggal diganti leher racing sudah ngibrit.

Trik macam ini pernah dites Deden Arsyad, mantan pembalap era 80-an. Bersama Honda Jepang melakukan riset di motor balapnya.
Ganti leher knalpot sudah mengubah karakter mesin,

Nah, kalau hanya ganti leher tidak perlu ubah spuyer.
Sebab dari hasil dynotest, mesin 4-tak standar ganti knalpot racing tidak perlu ganti spuyer. Kalo maksain spuyer digendein tenaga malah melorot.



MAIN PORTING

Cara ini memang trik paling halus. Tidak diketahui lawan kalau motor besutan ente tenaga sudah melonjak.
Seperti pernah dilakukan Tomy Huang dari BRT (Bintang Racing Team). Meriset Supra X 125 tenaganya bisa 14 dk hanya mengandalkan knalpot standar.
Naik jauh dari standar yang berkisar 9,7 dk.

Angka itu didapat sebagian besar dari main porting lubang isap dan buang. Aliran gas bakar dibikin lebih landai. Agar lalu lintas gas bakar lebih singkat dan bersih.
“Hasilnya pembakaran maksimal,” jelas Tomy yang menjual Honda Supra X 125 versi racing harian.

Selain itu, Tomy Huang juga menerapkanm teknologi seperti biker Thai. Pasang CDI yang mangatur ulang waktu pengapian.
Biasanya dibikin advanced sekitar naik 1-2 derajat dari standar pada putaran atas. Bawahnya masih dibiarkan asli pabrik.

KAKI-KAKI SHOW

Sebagai pembuktian motor kencang dan gaul, di Thailand hanya ditunjukan lewat kaki-kaki. Terutama di skubek. Banyak dijumpai penggunaan pelek dan ban ceking.
Diameter cukup gede, yaitu 17 inci. Seperti motor drag.

Sekarang lagi ngetop kaki-kaki mungil macam ini. Coba aja datang ke toko variasi di Thailand. Susah melacak pelek dan ban lebar.
Kalau ada, peminat atau pembelinya pasti pedagang dari Indonesia.

28 Oktober 2009

Mekanisme Korek Mesin

Teman² semua hayuxzz qt pada sharing / bagi² ilmu soal mesin 4tak ataupun 4tak or tools² mekanik,CDI,etc,......



( Modifikasi motor 4 langkah / 4 tak )

Untuk meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa disebut tune up, perlu diusahakan perubahan-perubahan pada beberapa hal :
1. Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.
2. Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik.
3. Merubah durasi, Lift noken as.
4. Mengubah pengapian (apabila dalam perlombaan diperbolehkan).
5. Mengubah rasio dengan Close Rasio.
6. Setting karburator.

KOMPRESI

Meningkatkan perbandingan kompresi (Compretion Ratio = CR) adalah cara awal yang ditempuh oleh para mekanik untuk meningkatkan power mesin. Namun demikian untuk meningkatkan perbandingan kompresi perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
1. Bahan bakar yang digunakan.
2. Kwalitas piston yang digunakan.

CARA MENAIKKAN KOMPRESI :
1. Mengganti piston dengan model racing.
2. Mendekatkan deck clearance.
3. Membubut Head.
4. Mengelas Head.
5. Membubut Blok dan Piston.

CARA MENURUNKAN KOMPRESI :
1. Merimer dome pada head.
2. Memperdalam coakan klep pada piston.
3. Membubut piston.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Power mesin meningkat.
2. Final gear menjadi berat.
3. Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.

KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Mesin menjadi cepat panas .
2. Engine break menjadi besar dan kasar.
3. Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.

Untuk mengetahui / menghitung perbandingan kompresi (CR) dari satu mesin, kita perlu mengetahui dulu volume silinder yang akan dikerjakan.

CONTOH PADA MESIN JUPITER Z O/S 100
Bore atau D : 52 mm = 5,2 Cm
Stroke 54 mm = 5,4 Cm
= 0,785 x 5,22 X 5,42
= 114,62 cc
≈ 115 cc

CONTOH PADA JUPITER Z O/S 100
Volume ruang bakar diukur dengan buret lewat busi adalah 14,55 c
Jadi Volume ruang bakar 14,55 cc - 0,7 cc = 13,85
( 0,7 cc adalah Volume Ruang Busi )

Cara menentukan berapa cc isi ruang bakar yang harus kita pakai pada perbandingan kompresi yang sudah kita tentukan.Misalnya kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14 berapa volume ruang bakarnya ?
Berarti apabila kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14, isi ruang bakar harus 8,84cc.

PORTING

Maksud dari mengubah porting adalah usaha untuk meningkatkan atau memperbaiki efisiensi volumetric dengan mengoptimalkan aliran gas ke dalam ruang bakar.
Ada 3 faktor yang menentukan besarnya tenaga pada sebuah mesin :
1. Efisiensi mesin
yaitu seberapa dorongan pada piston yang dihasilkan oleh gaya putaran fly wheel.
2. Efisiensi thermal (panas)
yaitu seberapa banyak bahan bakar yang harus dibakar/ dipanaskan dalam silinder untuk mendorong piston turun menuju TMB secara efisien.
3. Efisiensi volumetric
yaitu membuat saluran / ukuran yang tepat untuk memompa gas secara optimal.

Macam Macam Bentuk Porting
Dalam modifikasi, Head usahakan agar tidak mendapat hambatan apapun, misalnya lubang intake dengan lubang manifold atas juga harus sama dengan joint / karet manifold, usahakan dalam merimer supaya tidak ada ruang yang menyudut. Expanded Sides itu adalah bentuk porting yg benar & smpe skr mash di terapkn oleh tuner² ternama ( untuk mempelajari lebih lanjut silahkan Download books Porting HEAD By A.Graham.Bell http://speedol.net/index.php?option=com_content&task=view&id=61&Itemid=120 )


NOKEN AS

Di antara komponen pada motor yang paling utama untuk meningkatkan kecepatan mesin adalah memodifikasi camshaft / cam/ noken as. Noken as berfungsi mengatur buka / tutup klep yang dibutuhkan untuk mengatur bahan bakar melewati klep in dan membuang melewati klep ex secara selaras.

CARA KERJA NOKEN AS SEBAGAI BERIKUT :

1. Apabila titik A menyentuh pelatuk, maka katup mulai terangkat dan akan terbuka penuh setelah mencapai puncak tonjolan ( titik B ).
2. Setelah melewati puncak, katup akan turun kembali dan tertutup rapat setelah titik C.
3. Dari A kemudian naik ke C dan kemudian kembali ke B disebut durasi noken as.
4. Tinggi tonjolan menentukan Lift Max.
5. Bentuk permukaan profil tonjolan menentukan percepatan penutupan dan pembukaan katup oleh bentuk permukaan profil tonjolannya.

LIFT MAX
Cara menentukan Lift Max pada motor balap :
Secara teori untuk motor standart, Lift Max adalah 23% dari diameter klep in. Kemudian untuk motor balap dengan sirkuit yang tidak begitu panjang, Lift Max sekitar 29% - 31% dari diameter klep in. Untuk balap dengan sirkuit panjang, Lift Max dapat dibikin sampai dengan 35% dari diameter klep.

DURASI
Cara menghitung durasi ada beberapa cara :
1. Durasi dihitung setelah klep mengangkat 1,27mm pada setelan klep 0 (zerro).
2. Durasi dihitung pada saat klep mulai membuka pada setelan klep 0,10 mm.

Untuk mempermudah pembuatan, kita akan menggunakan cara yang ke dua. Sebelum kita ingin menentukan angka durasi, harus kita ketahui dulu berapa LC (lobe center) pada noken as yang akan kita modifikasi.

Untuk mengetahui LC, kita harus memasang noken as pada mesin dan mengukur dengan busur derajat yang dipasang pada kruk as sebelah kiri / magnet.

Sebagai contoh :
LC PADA JUPITER Z : 103
Kita menginginkan durasi 310 derajat.
Berapa derajat in open dan berapa derajat in close ?

Perhitungan Untuk Mencari in close :
310 - 180 - 52 = 78

BERARTI UNTUK LC 103 JIKA KITA MENGINGINKAN DURASI 301 ANGKA DURASINYA ADALAH :
IN OPEN 52 SEBELUM TMA
IN CLOSE 78 SETELAH TMB

Untuk motor balap durasi idealnya adalah 29 - 33.
Untuk lift max motor balap durasi idealnya adalah :
7,5 mm - 8,3 mm

Keuntungan menggunakan lift tinggi dan durasi besar :
- Tenaga mesin menjadi sangat besar
- Mesin sangat bagus di putaran atas

Kerugian menggunakan lift tinggi dan durasi besar :
- Pada putaran bawah kurang bagus
- Per klep menjadi tidak awet
- Klep floating / melayang apabila pir klep tidak kuat
- Coakan klep pada piston harus dalam

CARA MENGGERINDA CAM
- Bagian Base Circle digerinda kurang lebih 18 sampai ketemu lift yang diinginkan
- Kemudian diikuti dengan menggerinda bagian ram untuk menentukan durasi
- Menggerinda bagian flank untuk menentukan lift O/L dan membentuk profil
- Usahakan dalam menggerinda sebuah kem dengan rata dan halus untuk menjaga agar rocker arm tetap awet dan mengurangi floating.

IGNITION / PENGAPIAN

Bagian pada mesin berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang di kompresi oleh piston, sebelum piston mencapai TMA.
Sumber arus listrik untuk menghasilkan loncatan api bisa berasal dari spul atau langsung aki.
Sumber listrik yang dihasilkan langsung dari sepul sering disebut pengapian AC, dan langsung dari aki sering disebut pengapian DC.

Pengapian AC
Keuntungan menggunakan sistem AC :
- Sistem listrik langsung sesuai dengan putaran mesin.
- Tidak perlu menggunakan aki
Kerugian menggunakan sistem AC :
- Putaran mesin sedikit berkurang, karena gaya magnet yang ada

Pengapian DC
Keuntungan menggunakan sistem DC / Total Lost :
- Tidak perlu menggunakan magnet
- Berat rotor bisa dibuat sesuai keinginan kita (bisa sangat ringan)
Kerugian menggunakan sistem DC / Total Lost :
- Harus sering mengisi ulang (recharging) aki (accu)
- Resiko terjadi aki tekor

Perbedaan waktu pengapian standart dan yang sering digunakan untuk balap:

Pengapian untuk motor standart
• Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 8 - 15 sebelum TMA
• Pada RPM tengah tinggi (4.000 ke atas) :loncatan api pada 25 - 30 sebelum TMA
• Api busi tidak besar dibanding pengapian balap

Pengapian untuk motor balap
• Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 20 - 30 sebelum TMA
• Pada RPM tengah sampai tinggi ( 4.000 ke atas) : loncatan api pada 35 - 42 sebelum TMA
• Api busi besar

Macam macam jenis CDI

1. single map
cdi yang terdiri hanya dengan 1 map/kurve
contoh : cdi bawaan motor, cdi brt dual band, XP HP 7

2. multi map
cdi yang terdiri lebih dari 1map / kurve yang dapat kita pilih sendiri dengan beberapa click.
contoh : cdi rextor adjustable, cdi brt smart click XP andrion

3. cdi programable
cdi yang bisa diatur kurve/ grafik pengapian menurut keinginan kita, yang disesuaikan dengan karakter mesin yang dibutuhkan. contoh : rextor programable, cdi vortec, cdi brt remote, XP Andrion Series LE 4

korek harian motor

saya mempunyai pengetahuan sedikit banyak tentang mesin terutama soal up-grade mesin standar ke balap ( bore-up ). Berikut ini akan saya bagi dua:

1. Untuk mesin korek harian
2. Untuk korek balap
Namun, mohon ma’af apabila tidak terlalu komplit karena data ini berasal dari Spesifikasi motor saya yang juga kebetulan Yamaha Jupiter Z dan ada data-data yang kami mohon ma’af sekali masih dirahasiakan ( privasi ) saya.

KOREK HARIAN

Dalam pengerjaan mesin ini, memang tergolong sederhana dan tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan mesin balap, Korek Harian ini juga yang sering dipilih sebagai alternative ke dua para “pecinta motor” ( Bikers) yang suka akan akselerasi serta kecepatan juga yang mempunyai Budget sedang, Namun, walaupun pengerjaan mesin tidak terlalu berat tetap membutuhkan perhitungan serta trik agar budget tidak terlalu membengkak atau tidak terlalu membuang banyak spare part.
1. Piston
Sudah barang wajar jika ingin cepat mengail tenaga mesin bawah maupun atas perlu perbesaran piston, hal ini dimaksudkan agar pembakaran dalam dapur pacu meningkat, sehingga tenaga motor bertambah beberapa hp. Namun, dalam korek harian hal ini sering tidak perlu karena akan merubah konstruksi dapur pacu sehingga perlu settingan yang berbeda dari mesin standar. Tatapi, juga ada yang masih berani menganti piston dengan diameter besar, hal ini sah-sah saja asalkan D piston < 55mm-56mm ini penuturan dari salah satu mekanik juga “ kalau piston untuk korek harian tidak usah memakai piston besar, cukup kanibalkan motor Underbond sejenisnya saja, karena akan terlalu memakan banyak liner yang akan mengakibatkan panas serta gesekan yang tinggi, terlebih bila dipakai harian pasti umur piston akan cepat aus, hal ini berbeda dengan mesin balap, kalau mesin balap sesudah selesai balap mesin langsung dibelah !”


2. Kopling Manual
Sekarang sudah banyak produk motor Underbone yang sudah mengadopsi sistem kopling manual, sehingga hanya perlu mengubah per dan kampas, selebihnya tinggal setting. Namun, bagi motor Underbone yang masih menganut sistem kopling otomatis seperti juga Yamaha Jupiter-Z, perlu dilakukan pengubahan sistem pemindah gigi ini, karena di dalam sistem kopling otomatis tenaga motor akan terbuang sekitar 15% di otomatis . hal ini berakibat pada penguranag tenaga, buat apa pengapian serta dapur pacu sudah di up-grade tetapi kopling masih standar, memang tenaga meningkat, tetapi lebih maksimal lagi mengantian kopling dari sistem otomatis ke sistem manual, selanjutnya tinggal merubah dan menyetting seperti pengerasan per kopling, pengantian kampas konvensional ( ABS ) ke green paper atau yang lebih wah…! lagi penggantian dengan kampas model kanvelar yang diadopsi motor balap, bisa juga menyetting dudukan kopling itu sendiri, dan selanjutnya terserah anda mau bagaimana enaknya memakai kopling manual.

3. Klep ( Valve )
Barang satu ini bertugas untuk mengatur keluar masuk bahan bakar, klep ini sengat vital keberadaannya di dalam motor 4 langkah, hal ini juga yang sebagai pembeda 2 tak dan 4 tak, memang teknologi motor sekarang sudah mengadopsi sistem klep dengan jumlah klep mencapai 4 buah atau DOHC ( Double Over Head Cam ) ini bertujuan untuk meminute konsumsi bahan bakar lebih banyak sehingga tenaga mudah dikail, namun, di Indonesia produk motor, khususnya motor bebek, sangat jarang yang memakai sistem DOHC dan umumnya memakai sistem SOHC ( Single Over Head Cam ). Untuk sementara kita tinggalkan sistem DOHC, dan kita bicarakan SOHC karena motor Yamaha Jupiter-Z memakai sistem SOHC. Untuk korek harian tidak diwajibkan untuk mengganti klep besar atau malah sampai mengubah sudut kemiringan klep, cukup setting sasuai kebutuhan dan juga keadaan lingkungan sekitar, standar celah klep jupie adalah IN 0,05-0,10mm sedangkan EX 0.08mm-0,13mm, kita hanya cukup memainkan celah klep diantara batas toleransi tersebut, kalau ingin top speed kita mainkan batas terkecil, sedangkan kalau ini akselerasi tinggal kita mainkan batas atas, silahkan mencoba. Selain itu cara lain yang digunakan adalan mengganjal per klep atau menganti per klep yang keras, sekali lagi cukup mengkanibal motor lain. Ada juga satu cara lain, namun ini masih jarang diaplikasi, karena harus memakai keahlian khusus yaitu porting polish batang klep atau lazimnya memperkecil batang klep biar suplai bahan bakar lancar, ini sering juga bersamaan dengan memorting lubang klep dengan melapisi logam tertentu, tetapi sekali lagi ini butuh biaya mahal dan tidak semua bengkel bisa karena harus memakai perhitungan serta keahlian khusus!



4. Karburator
Karburator disini penting keberadaannya karena ia bertugas sebagai pencampur antara bahan bakar dengan udara yang selanjutnya akan dibakar di ruang bakar, didalam korek harian tidak perlu menganti karburator besar apalagi karburator model PE atau karburator kotak, sekali lagi Cuma memainkan setting, kita tinggal memainkan step main jet dan pilot jet bila main jet diganti ukuran lebih besar maka pilot jet juga ikut menyesuaikan. Terus tinggal membersihkan bagian pelampung serta lambung karburator dari endapan bahan bakar maupun dari debu luar. Tak lupa intake manifold atau leher karburator juga ikut dibersihkan, bila perlu diperhalus memakai amplas halus ataupun di porting, kalau tarikan lebih jos…! Lagi dan lebih enteng betotan gasnya kita bisa memilih jarum skep yang model tirus atau lancip serta sedikit memodifikasi per skep karburator, setelah itu saya serahkan untuk setelan stationer maupun setelan udaranya, karena dalam karburator ada yang berubah semacam penggantian main ataupun pilot jetnya maka bergeser pula setelannya.



5. Penagapian
Pengapian penting bagi sebuah mesin, karena berguna sebagai sumber api untuk membakar campuran bahan bakar di dalam ruang bakar, jangan terburu-buru tergiur untuk mengganti semua perangkat pengapian seperti penggantian sistem kelistrikan dari DC ke AC karena AC unggul dan stabil di putaran atas, dalam korek harian kita cukup hanya mengganti beberapa piranti, Yamaha Jupiter Z menganut sistem pengapian DC dan sudah terkenal tarikan bawah serta menengah yang garang, namun memasuki putaran atas tenaga mulai berkurang akibat adanya limiter pada piranti CDI, piranti ini berguna untuk mengatur dan meminute listrik yang ada serta mengubah sinyal dari spul pengapian, di Indonesia telah tersedia beberapa merk serta produk CDI Aftermarket.

Seperti produk lokal yaitu merk BRT (cibinong) dan XP, kalau punya budget lebih sah-sah aja lirik produk luar seperti merk Black Hawk, Shindegen (Thailand), Kitti dll, tapi jelas harganya lebih mahal dan ndak usah membeli CDI yang menggunakan remote dan menggunakan sistem Dual Band. Di korek harian hanya butuh CDI Unlimite, dan tidak usah membutuhkan penyetingan pengapian seperti dalam korek balap, karena mesin tidak terlalu berubah serta pemakaiannya pun harian, dan bagi yang berkantong mepet juga jangan malu-malu untuk kembali lagi mengkanibalkan CDI dari motor merk lain yang sudah jelas pengakuannya atau bisa juga kita bereksperimen dengan mengabungkan 2 CDI standar intinya kita hanya menghilangkan limiter. Setelah itu kita fokus pada piranti yang bernama Koil, piranti ini bertugas sebagai pembesar tagangan (Voltase) dari CDI untuk disalurkan ke Busi (Spark) Koil ini kita rubah juga mengunakan produk Aftermarket dan juga merk yang sama seperti CDI.


Setelah itu kita lakukan penggantian Busi (Spark) piranti ini sebagai pucuk atau sumber api terakir yang berada di dalam ruang bakar karena piranti ini memercikan bunga api kedalam ruang bakar dan membakar campuran bahan bakar serta udara.


Penggantian ini tidak diharuskan, bila kita memakai busi standar sah-sah aja tinggal kita lihat kode untuk busi dingin, dan kode untuk busi panas ini dilakukan untuk adaptasi mesin terhadap lingkungan kalau tempat tinggal anda panas kita pakai busi dingin, namun bila linkungan dingin kita pakai busi panas, ini dilakukan untuk menhindari mesin susah hidup pada kondisi dingin dan juga menghindari Overhold ( panas berlebih )

6.Knalpot
Piranti ini berguna sebagai cerobong pembuangan hasil dari pembakaran di ruang bakar, dalam perkembangannya piranti ini di buat dari berbagai macam bahan logam serta campuran lainnya dari yang murah sampai sedang berbahan stainless steel tentunya dengan kualitas yang berbeda-beda, sampai yang berteknologi tinggi yang biasa di gunakan dalam ajang balap bergengsi separti balap Moto GP dan Super Bike (SBK) yang ber bahan serat karbon fiber, yang terkenal tahan panas serta cepat dalam pelepasan panas sehingga suhu mesin tatap stabil, biasanya knalpot bawaan pabrikan (standar) menggunakan bahan stainless stell serta di dalam knalpot terdapat sekat-sekat, hal ini dimaksudkan agar Emisi gas buang bisa di tekan serta bertujuan untuk meredam suara agar tidak bising, serta penggunaan bahan stainless stell bertujuan untuk menekan biaya produksi. Mari kita kembali membicarakan korek harian, dalam pengerjaannya, knalpot standar masih bisa digunakan, tatapi kurang maksimal, karena di dalam kenalpot standar masih terdapat sekat yang mengganggu keluarnya udara dari dalam ruang bakar, hal tersebut bisa mengurangi tenaga maupun ketahanan motor tersebut, dan saya sarankan untuk menganti knalpot dengan knalpot racing, karena knalpot ini sudah tidak menggunakan sekat maupun hambatan lainnya (free flow), sehingga gas buang cepat terbuang serta dapat mengurangi atau meminimalisir panas, hasilnya torsi naik dan tenaga motor mudah di dapat, tidak ada batasan harga dalam pembelian knalpot aftermarket ini anda beli yang terjangkau, sampai yang mahal dengan bahan karbon fiber silahkan…! Di Indonesia telah banyak beredar knalpot dari luar maupun dari dalam negeri sebagai contoh knalpot buatan negeri adalah seperti HRP dan AHRS, yang telah malang melintang di gunakan dalam ajang road race, hingga produk luar seperti DBS, Endurance, dan Yoshimura tersedia beberapa macam bentuk dimensi hingga ukuran, tapi perlu anda ketahui, anda menginginkan tenaga motor yang bagaimana, jika menginginkan putaran bawah dan menengah (akselerasi) anda beli bentuk yang pendek serta tupul (seperti torpedo) namun, bila anda meninginkan top-speed pilihlah knalpot dengan tabung yang panjang, dan jangan lupa pilih juga silencer atau leher knalpot yang besar serta dalam lukukan silencer tersebut tidak ada penyempitan, seta pilihlah silencer yang terbuat dari bahan yang berkualitas.

Pengikut