30 Oktober 2009

Kawin Silang Part

KAWIN SILANG HASIL GEMILANG
Suzuki Smash dan Yamaha Vega
Piston Shogun 110. Material kuat, pucuk piston lebih nongol

Kem Shogun 125, durasi lebih gendut

Pengapian Vega, tanpa limiter

Ingin meningkatkan performa motor, mesti perhatikan kualitas serta kekuatan komponen yang dipakai. Memang sih di pasaran sudah banyak dijual part kompetisi.
Tapi banderolnya tau sendiri, lumayan mencekik isi dompet. Paling parah, banyak merek aneh dan aspal (asli tetapi palsu) yang kualitasnya gak jelas.
Padahal, bisa kok mensubtitusi komponen orisinal motor sejenis yang kualitas dan kekuatannya sudah terbukti gemilang di arena balap.

PANAS TINGGI
Ambil contoh Suzuki Smash. Bebek pabrikan berlambang ‘S’ ini secara teknologi mesin lebih unggul dari saudara tuanya, Shogun 110.
Namun sayang, untuk dipakai balap beberapa komponennya gak tahan gesekan ekstrem, panas maupun kompresi tinggi.
Mengakalinya, “Bisa adopsi piston orisinal Shogun 110. Yang asli buatan Jepang, materialnya kuat dan tahan gebukan kompresi tinggi,”
Disamping kuat, pucuk piston juga lebih menonjol. Sehingga membantu mendongkrak kompresi.

Komponen lain Smash yang juga kadang enggak kuat menahan kompresi dan panas tinggi adalah klep. “Biasanya suka bengkok,”
Maklum umumnya motor berspesifikasi balap putaran mesinnya tingi serta pembakaran di ruang bakar lebih dahsyat.
Kalau buat harian sih gak majalah, eh, masalah. Jadi, sudah pasti panas yang dihasilkan lebih ‘gila’ ketimbang motor harian.
Nah, dulu para mekanik road race nasional sebelum menggunakan klep kompetisi seperti merek TK dan sebagainya, yang kerap dipakai adalah punya Shogun 110 atau 125 cc.

“Beberapa komponen Shogun, terutama yang 125 cc bisa saling tukar dengan punya Smash. Memang sih tidak persis banget, tapi bisa dipakai dan mudah untuk penyesuaiannya,” bilang Ibnu Sambodo.
Untuk klep, rata-rata yang sering digunakan adalah milik Shogun 125.

Bukan cuma klep saja, kem Shogun 125 juga bisa dipasang pula ke kepala silinder Smash.
“Durasi kem Shogun 125 memang lebih bagus buat diterapkan ke Smash. Karakter bukaannya lebih gendut sehingga pasokan bahan bakar bisa lebih banyak,”
Tetapi tentunya ada beberapa langkah penyesuaian yang mesti dilakukan.

Selain Smash, Yamaha Jupiter Z juga bisa diterapkan trik senada dengan mengandalkan beberapa komponen saudaranya, yakni Yamaha Vega.
Part Vega yang paling sering dicomot adalah komponen pengapian, mulai dari koil, CDI sampai pulser. “Soalnya CDI Vega tanpa limiter. Sehingga rpm mesin bisa tinggi,”
Buktinya, walau cuma pakai onderdil pengapian orisinal Vega di Jupiter Z pacuan Wawan Hermawan, Heri mampu mengantar Wawan jadi juara nasional kelas pemula.

Oh ya, menurut Heri beberapa komponen Jupiter Z juga ada yang gak kuat menerima gesekan dan panas ekstrem. Antara lain pelatuk klep.
“Sudah beberapa kali bantalan pelatuk klep asli terkikis dalam. Sehingga clearance klep sering berubah-ubah,” bebernya.
Sebab, umumnya di mesin kompetisi per klep diganti dengan yang lebih keras. Akibatnya angkatan klep jadi keras pula. Sehingga tekanan noken as terhadap bantalan kruk as jadi makin kuat.

Heri memprediksi lantaran bantalan pelatuk klep dibuat menyatu batang pelatuk. “Selain itu bahannya mungkin kurang kuat buat menerima tekanan keras,” ujarnya. Berbeda dengan punya Vega.
Bantalan pelatuk dibikin terpisah. Sehingga terlihat seperti tempelan. Bahannya juga terbuat dari baja kuat.
Heri yang sudah cukup lama menerapkannya di Jupiter Z pacuan Wawan mengaku tak pernah lagi mendapat kendala bantalan pelatuk cepat terkikis. Oh ya, pakai pelatuk klep Vega ke Jupiter Z tak perlu ada penyesuaian.

Tinggal plek!

Tidak ada komentar:

Pengikut